"Powerless" karya Lauren Roberts
Setelah membaca buku berjudul Powerless, menurut saya buku ini menceritakan tentang perjuangan tokoh utama wanita bernama Paedyn Gray untuk bertahan hidup saat hidupnya di hancurkan berkali-kali. Sampai ia bertemu dengan laki-laki yang membuat nya jatuh hati, Kai Azer... sayangnya keadaan berkata lain. Bagaimana alur cerita nya? Penasaran? Kalian bisa baca ringkasan cerita yang telah ku buat ini!
"Powerless" Book 1
— Di sebuah kerajaan dimana wabah menjadi berkat, Paedyn... seorang wanita berambut perak dan mata biru seindah lautan yang hidup—atau lebih tepatnya bertahan hidup di antara para elit yang ada di Kerajaan Illya. Seorang wanita yang tidak memiliki kekuatan apapun di antara orang-orang yang memiliki kekuatan... atau lebih tepatnya, berkat yang di beri oleh dewa melalui wabah.
— Illya adalah kerajaan yang terisolasi oleh dunia luar, sang raja yang memiliki obsesi tentang kekuatan menciptakan kerajaan yang penuh oleh orang-orang elit. Bagi orang yang tak mendapat berkah akan mendapatkan eksekusi langsung dan bagi orang yang merahasiakan orang-orang 'Ordinaries', akan di buang ke gurun yang begitu luas dan besar...'The Scorches'.
— Paedyn yang berusaha bertahan hidup di kerajaan yang berusaha memusnahkan semua 'ordinaries' hanya memiliki satu cahaya yang menerangi hidupnya, Adena, seorang perempuan berambut cokelat keriting dengan mata hazel yang senang menjahit. Adena sudah seperti adik Paedyn sendiri, teman dekat yang berharga bagi Paedyn.
—Kehidupan Paedyn dan Adena di 'Loot Alley' berjalan dengan cukup damai seperti biasa, Pae yang berusaha mencuri demi bertahan hidup dengan Adena dan Adena yang membuat jahitan-jahitan pakaian dari kain-kain yang di curi oleh Pae untuk mendapatkan uang. Sampai saat dimana Pae sedang mencari target baru untuk ia copet. Target itu adalah, Kai...sang calon 'Enforcer', anak ke dua dari sang Raja 'Tiran'.
— Melihat adanya kesempatan, Pae tidak segan-segan untuk mengalihkan perhatian Kai ke dirinya agar tangannya bisa mengambil koin-koin yang ada di dalam kantong sakunya. Setelah berhasil, Pae pun berpura-pura polos dan berhasil pergi tanpa kecurigaan. Itu lah... awal mula pertemuan mereka.
— Semua berjalan lancar sampai, Kai menyadari bahwa dia telah di copet dan berniat untuk mengejar Paedyn. Tetapi, siapa sangka...Kai terkena seranganan tiba-tiba dari seorang 'Silencer' yang membuat Kai tidak dapat melawan balik. Paedyn yang melihat itu merasa bersalah dan menyelamatkan Kai dari sang 'Silencer'. Sayangnya...karena itu, hidup Paedyn akan mengalami perubahan yang sangat derastis.
— Setiap tahun, Illya selalu mengadakan Uji coba pembersihan "The Purging Trials"... orang-orang menganggap itu sebagai perlombaan dimana orang yang terpilih bisa menang untuk mendapat kehormatan bagi dirinya, keluarganya dan kerjaan Illya itu sendiri. Tetapi sejujurnya, itu hanyalah kata-kata manis untuk menyembunyikan bagaimana aslinya Trials ini, peserta harus bertahan hidup untuk mencapai kemenangan. Antara dia akan mati atau hidup.
— Paedyn yang terlempar ke dalam Trials ini, mau tak mau harus berusaha bertahan hidup di antara orang-orang hebat yang memiliki berkah dan bahkan kejam. Dengan hanya mengandalkan kemampuan beladiri yang di latih oleh ayahnya dan kemampuan untuk membaca situasi dengan tepat dalam hitungan detik agar penyamarannya sebagai 'Psychic' tidak terungkap, berhasil bertahan hidup di cobaan-cobaan yang ia dapat. Di dalam itu, hubungan Kai dan Paedyn yang awalnya bisa dibilang bermusuhan... pelan-pelan menjadi lebih dekat dengan Kai yang senantiasa menggoda Paedyn. Di tambah dengan hubungan Paedyn dengan Kitt, sang pangeran mahkota juga perlahan menjadi akrab bagai teman dekat. Tetapi sayang...ke bahagian itu tidak bertahan lama.
— Paedyn yang berencana untuk mengunjungi rumah lamanya di Loot, bertemu dengan sekelompok orang-orang yang menyebut dirinya sebagai "The Resistance", Kawan-kawan lama mendiang ayahnya. Diambil alih oleh keinginannya untuk membalas dendam ke Raja 'Tiran' yang membunuh ayahnya saat Pae hanya berumur 13 tahun, Paedyn memutuskan untuk bergabung ke kelompok "Resistance". Callum, seorang teman lama ayahnya memberi tahu rencana mereka untuk masuk ke Arena Bowl dimana Trial terakhir akan di adakan, rencana dimana Paedyn akan berakhir mengkhianati teman barunya, Kitt.
— Paedyn yang menghabiskan waktunya untuk mendapat kepercayaan Kitt, dipenuhi dengan rasa bersalah dan terus berusaha membenarkan tindakannya dengan alasan bahwa itu adalah jalan terbaik. Sampai ketika Pae berhasil membuat Kitt menunjukkan terowongan bawah tanah rahasia yang menghubungkan Loot denga Arena Bowl dengan alasan bahwa Kitt harus tau kondisi rakyatnya yang ada di Loot.
— Sesampainya hari dimana Trial terakhir di adakan. Sang Raja beserta Kitt dan sang Ratu duduk di kursi megah untuk mengamati trial dari atas. Dengan labirin sebagai ujiannya dan peraturan, yaitu menyelesaikan labirin dan menghabisi 'pengkhianat' yang ada di ujung labirin. Ketika Pae dan Kai telah sampai di ujung labirin, mata Pae di penuhi dengan shock dan horor. Di depannya sang sahabat tersayang, cahaya satu-satunya yang menerangi hidupnya, Adena...di ikat dan berlutut dengan lemah dan ketakutan dengan kondisi yang babak belur. Sebelum Paedyn bisa bertindak, sebuah ranting tajam terlempar ke arah Adena dan menusuk dadanya...teriakan Adena mengglegar di telinga Pae yang buru-buru memeluk Adena dan menaruh tubuh berlumuran darah itu di pangkuannya.
— Sementara itu, kelompok "The Resistance" datang menyergap dari terowongan bawah tanah dan mengepung orang-orang di dalam Arena. Kitt yang kebingungan menyadari bahwa ia telah di khianati. Di antara kekacauan itu, Kai mau tak mau harus meninggalkan Paedyn sementara untuk melindungi sang Raja beserta Sang Ratu dan Kitt.
— Paedyn yang telah menangis dan bertriak karena kehilangan cahaya yang menerangi nya, berjanji akan menggunakan pakaian terakhir yang Adena buat untuknya. Dengan berat hati Pae melepaskan pelukannya pada Adena dan berlari keluar dari Arena.
— Setelah mengambil beberapa barang yang Paedyn butuhkan, Ia segera berlari keluar menuju jalan keluar Arena. Sayangnya ia malah di hadang oleh sang Raja, orang yang membunuh ayahnya. Sang Raja yang mengetahui kejadian aslinya memberi tahu Paedyn kebenarannya, bahwa Kai lah yang telah membunuh mendiangn ayahnya. Sang Raja menunjukan ujung pedangnya ke Paedyn, Pae yang di penuhi dengan dendam dan amarah pun melawan. Pertarungan berakhir setelah sang Raja membuat luka dari rahang ke dada Paedyn dan membuat luka berbentuk 'O' di atas dada Paedyn sebagai tanda 'Ordinaries'. Lalu, Paedyn pun bangkit lagi dan merobek leher sang Raja, Pae berhasil membalaskan dendam nya...tapi, Kai melihat semua itu...tanpa mengetahui kebenarannya, Kai yang sudah jatuh hati pada Paedyn pun membiarkan Pae pergi dengan janji bahwa Kai akan menangkapnya tanpa ragu-ragu lain waktu...Paedyn pun berlari...berlari dari Kai dengan hati yang berat.
Comments
Post a Comment